Selasa, 16 Februari 2016

Analisis Strategi Bersaing GO-JEK



http://bangtechno.com/wp-content/uploads/2015/08/Gojek.jpg

Beberapa Data sejarah Transportasi digital
Go-Jek
Pendiri : Nadiem Makarmin (Indonesia)
Berdiri : Mulai berdiri maret 2011 (Full time : maret 2014)

GrabBike
Pendiri : Anthony Tan (Malaysia)
Berdiri : mulai berdiri maret 2011 (masuk Indonesia juni 2014 dan peresmian mei 2015)

Blu-Jek
Pendiri : Garrett Kartono (Indonesia)
Berdiri : 18 Agustus 2015 mulai beroperasi

Bang Jek
Pendiri : Rio Stefan (Indonesia)
Berdiri : launching pada 1 Desember 2015 (Jogjakarta)

Pada kesempatan ini, kami akan menganalisis Strategi bersaing perusahaan GO-JEK agar perusahaan tersebut tetap menjadi pilihan hati masyarakat Indonesia dalam dunia Ojek digital.
Leader, di Indonesia sekarang telah bermunculan berbagai macam alat transportasi yang menggunakan pemesanan secara online, contohnya seperti Go-jek, GrabBike, Grab Taxi, dll. Tapi perlu diketahui bahwa pelopor adanya transportasi Online adalah Go-Jek. Go-jek merupakan pelopor ojek digital sejak 2011. Sejak tahun 2011 Go-jek mulai populer di kalangan masyarakat Indonesia khususnya di kota-kota besar. Sehingga dapat dikatakan Go-Jek merupakan leader dari perusahaan Ojek online/transportasi digital. Sejak pertama muncul Go-Jek sudah menggunakan sistem Digital dimana masyarakat dapat memesan secara online yang bertujuan untuk memudahkan masyarakat untuk menggunakan ojek tersebut. Semakin berjalannya waktu banyak pesaing-pesaing yang bermunculan dengan sistem kerja yang sama seperti Go-jek. Pesaing yang paling membahayakan adalah GribBike, Pada dasarnya Go-Jek dan GrabBike memiliki kesamaan dalam hal sistem pemesanan. Selain itu, penumpang akan mendapatkan fasilitas helm, masker, dan penutup wajah. GrabBike manambahkan satu fasilitas lagi yaitu jas hujan. Namun, karena Gojek lebih dulu hadir, Go-Jek mampu bermanuver lebih lincah.  Salah satunya adalah langkah ekspansi Gojek ke Bali, Bandung, dan Surabaya.

Quality and Reliability, Setelah bermunculan pesaing-pesaing yang hampir mirip dengan Go-Jek, Go-Jek melakukan beberapa cara agar Go-Jek tetap eksis di kalangan masyarakat Indonesia. Go-Jek menambah  layanan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat Indonesia tentunya untuk memudahkan segala urusan masyarakat dan tidak dimiliki oleh para pesaing seperti GrabBike, Blu Jek,dll. yakni Go-Food, Go-Shopping dan Go-Courier. Jadi sekarang Go-jek tidak hanya melanyani antar jemput masyarakat saja  tapi Go-Jek juga membantu konsumen dalam mengantar dan mengambil barang, membeli tiket bioskop, delivery makanan sehingga konsumen tidak perlu ke luar rumah dan bebas mengantri. Hal ini tentu menjadi kelebihan bagi perusahaan Go-Jek di bandingkan dengan perusahaan yang lainnya. Apalagi pendiri dari Go-Jek sendiri adalah orang Indonesia asli, sehingga hal ini juga menjadi kelebihan bagi perusahaan Go-Jek. Karena akan lebih mudah dalam hal menarik hati masyarakat Indonesia.

Sementara itu, dari sisi layanan, GrabBike berpotensi untuk mengembangkan layanan yang serupa dengan Gojek. Diperkirakan GrabBike mampu menciptakan program yang berbeda agar konsumen menganggap GrabBike berbeda dengan Go-Jek. Untuk itu, diperlukan diferensiasi antara Go-Jek dengan GrabBike. Salah satu nilai tambah yang diberikan GrabBike adalah asuransi medis. GrabBike akan memberikan asuransi kepada pengendara maupun penumpang apabila terjadi kecelakaan.
Focus on Customers’ Need, Seiring dengan berjalannya waktu, kebutuhan masyarakat semakin banyak serta kebudayaan masyarakat semakin modern. Go-Jek tetap konsisten dalam menjalankan bisnisnya di dunia trasportasi digital, layanan layanan yang telah ada yaitu Go-Food, Go-Shopping, Go-Courier dan Go-Jek sendiri menjadi andalan bagi perusahaan ini untuk memenangkan persaingan mengambil hati masyarakat Indonesia. Bahkan rencananya Go-jek akan bekerja sama dengan pemerintah agar Go-jek dapat bergabung atau bekerjasama dengan TransJakarta. Layanan baru yang akan dikeluarkan yaitu Go-Busway. Hal ini dilakukan agar bisa membantu pengendara dan penumpang busway. Dari sisi scheduling dan mengecek kesiapan armada kemudian mencari GO-JEK agar lebih tepat waktu ke kantor.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar